11/02/2015

Karangan Puisi dari cerita rakyat



PUISI
Cerita Rakyat Sumatera Utara

DANAU TOBA
           
            Danau Toba diangkat dari sebuah kisah dari Sumatera.Dari kehidupan seorang petani yang sebatang kara.Suatu hari ia sedang mencari ikan,dia menangkap seekor ikan yang dapat bicara.Lalu ikan tersebut berubah menjadi wanita cantik dan menjadi istri petani itu.Wanita cantik itu memberikan pantangan kepada si petani agar tidak memberitahukan asal usulnya,jika diingkari akan terjadi hal yang buruk.
            Setelah beberapa waktu mereka dikarunia anak laki-laki.Suatu hari,anak tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan ke ayahnya yang sedang berada di sawah.Namun,makanan tersebut malah dimakannya hingga habis.Si ayah marah besar langsung memarahi anaknya itu.”Dasar anak ikan!!!!Tak tahu diri!!!!”.Si petani tanpa sadar mengucapkan kata pantangan terhadap anaknya.
            Setelah berucap kata itu,seketika anak dan istrinya lenyap sekejap tanpa jejak.Dari injakan tapak kakinya,tiba-tiba menyemburkan air yang sangat deras.Air meluap dan membentuk sebuah telaga,dan akhirnya membentuk sebuah danau.Danau itu akhirnya dikenal dengan sebutan “Danau Toba”.

            Jika objek cerita Danau Toba dengan sudut pandang “Si istri yang kecewa dengan suaminya yang mengucapkan kata pantangan kepada Si anak”, dituliskan dalam bentuk puisi sebagai berikut.


Kecewa Karnamu
            Lupakah kau petani
            Suamiku
            Dimana pikiranmu
            Seberapa murka
            Tega ucap semua itu
                        Pura-pura hilang ingatan
                        Atau lupa janji kita
                        Siapa diriku
                        Asal usulku
                        Wujud asliku
            Kini
            Tak perlu tangisi
            Dan sesali
            Nasi tlah berubah bubur
            Mana mungkin putar waktu
            Benahi kelalaianmu
                        Trimalah petaka
                        Akibat kata lidahmu
                        Dirimu
                        Dan semua
                        Hanyut larut
                        Jadi telaga
            Danau
            Dan akhir kata dariku
            Jadilah Danau Toba


Cerita Rakyat Tanah Jawa


KEONG EMAS

Alkisah pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda bernama Galoran. Ia termasuk orang yang disegani karena kekayaan dan pangkat orangtuanya. Namun Galoran sangatlah malas dan boros. Sehari-hari kerjanya hanya menghambur-hamburkan harta orangtuanya, bahkan pada waktu orang tuanya meninggal dunia ia semakin sering berfoya-foya. Karena itu lama kelamaan habislah harta orangtuanya. Walaupun demikian tidak membuat Galoran sadar juga, bahkan waktu dihabiskannya dengan hanya bermalas-malasan dan berjalan-jalan. Iba warga kampung melihatnya. Namun setiap kali ada yang menawarkan pekerjaan kepadanya, Galoran hanya makan dan tidur saja tanpa mau melakukan pekerjaan tersebut. Namun akhirnya galoran dipungut oleh seorang janda berkecukupan untuk dijadikan teman hidupnya. Hal ini membuat Galoran sangat senang ; "Pucuk dicinta ulam pun tiba", demikian pikir Galoran.

            Janda tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang sangat rajin dan pandai menenun, namanya Jambean. Begitu bagusnya tenunan Jambean sampai dikenal diseluruh dusun tersebut. Namun Galoran sangat membenci anak tirinya itu, karena seringkali Jambean menegurnya karena selalu bermalas-malasan.
Rasa benci Galoran sedemikian dalamnya, sampai tega merencanakan pembunuhan anak tirinya sendiri. Dengan tajam dia berkata pada istrinya : " Hai, Nyai, sungguh beraninya Jambean kepadaku. Beraninya ia menasehati orangtua! Patutkah itu ?" "Sabar, Kak. Jambean tidak bermaksud buruk terhadap kakak" bujuk istrinya itu. "Tahu aku mengapa ia berbuat kasar padaku, agar aku pergi meninggalkan rumah ini !" seru nya lagi sambil melototkan matanya. "Jangan begitu kak, Jambean hanya sekedar mengingatkan agar kakak mau bekerja" demikian usaha sang istri meredakan amarahnya. "Ah .. omong kosong. Pendeknya sekarang engkau harus memilih .. aku atau anakmu !" demikian Galoran mengancam.

            Sedih hati ibu Jambean. Sang ibu menangis siang-malam karena bingung hatinya. Ratapnya : " Sampai hati bapakmu menyiksaku jambean. Jambean anakku, mari kemari nak" serunya lirih. "Sebentar mak, tinggal sedikit tenunanku" jawab Jambean. "Nah selesai sudah" serunya lagi. Langsung Jambean mendapatkan ibunya yang tengah bersedih. "Mengapa emak bersedih saja" tanyanya dengan iba. Maka diceritakanlah rencana bapak Jambean yang merencanakan akan membunuh Jambean. Dengan sedih Jambean pun berkata : " Sudahlah mak jangan bersedih, biarlah aku memenuhi keinginan bapak. Yang benar akhirnya akan bahagia mak". "Namun hanya satu pesanku mak, apabila aku sudah dibunuh ayah janganlah mayatku ditanam tapi buang saja ke bendungan" jawabnya lagi. Dengan sangat sedih sang ibu pun mengangguk-angguk. Akhirnya Jambean pun dibunuh oleh ayah tirinya, dan sesuai permintaan Jambean sang ibu membuang mayatnya di bendungan. Dengan ajaib batang tubuh dan kepala Jambean berubah menjadi udang dan siput, atau disebut juga dengan keong dalam bahasa Jawanya.

            Tersebutlah di Desa Dadapan dua orang janda bersaudara bernama Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo Sembadil. Kedua janda itu hidup dengan sangat melarat dan bermata pencaharian mengumpulkan kayu dan daun talas. Suatu hari kedua bersaudara tersebut pergi ke dekat bendungan untuk mencari daun talas. Sangat terpana mereka melihat udang dan siput yang berwarna kuning keemasan. "Alangkah indahnya udang dan siput ini" seru Mbok Rondo Sambega "Lihatlah betapa indahnya warna kulitnya, kuning keemasan. Ingin aku bisa memeliharanya" serunya lagi. "Yah sangat indah, kita bawa saja udang dan keong ini pulang" sahut Mbok Rondo Sembadil. Maka dipungutnya udang dan siput tersebut untuk dibawa pulang. Kemudian udang dan siput tersebut mereka taruh di dalam tempayan tanah liat di dapur. Sejak mereka memelihara udang dan siput emas tersebut kehidupan merekapun berubah. Terutama setiap sehabis pulang bekerja, didapur telah tersedia lauk pauk dan rumah menjadi sangat rapih dan bersih. Mbok Rondo Sambega dan Mbok Rondo Sembadil juga merasa keheranan dengan adanya hal tersebut. Sampai pada suatu hari mereka berencana untuk mencari tahu siapakah gerangan yang melakukan hal tersebut.

            Suatu hari mereka seperti biasanya pergi untuk mencari kayu dan daun talas, mereka berpura-pura pergi dan kemudian setelah berjalan agak jauh mereka segera kembali menyelinap ke dapur. Dari dapur terdengar suara gemerisik, kedua bersaudara itu segera mengintip dan melihat seorang gadis cantik keluar dari tempayan tanah liat yang berisi udang dan Keong Emas peliharaan mereka. "tentu dia adalah jelmaan keong dan udang emas itu" bisik Mbok Rondo Sambega kepada Mbok Rondo Sembadil. "Ayo kita tangkap sebelum menjelma kembali menjadi udang dan Keong Emas" bisik Mbok Rondo Sembadil. Dengan perlahan-lahan mereka masuk ke dapur, lalu ditangkapnya gadis yang sedang asik memasak itu. "Ayo ceritakan lekas nak, siapa gerangan kamu itu" desak Mbok Rondo Sambega "Bidadarikah kamu ?" sahutnya lagi. "bukan Mak, saya manusia biasa yang karena dibunuh dan dibuang oleh orang tua saya, maka saya menjelma menjadi udang dan keong" sahut Jambean lirih. "terharu mendengar cerita Jambean kedua bersaudara itu akhirnya mengambil Keong Emas sebagai anak angkat mereka. Sejak itu Keong Emas membantu kedua bersaudara tersebut dengan menenun. Tenunannya sangat indah dan bagus sehingga terkenallah tenunan terebut keseluruh negeri, dan kedua janda bersaudara tersebut menjadi bertambah kaya dari hari kehari.

            Sampailah tenunan tersebut di ibu kota kerajaan. Sang raja muda sangat tertarik dengan tenunan buatan Jambean atau Keong Emas tersebut. Akhirnya raja memutuskan untuk meninjau sendiri pembuatan tenunan tersebut dan pergi meninggalkan kerajaan dengan menyamar sebagai saudagar kain. Akhirnya tahulah raja perihal Keong Emas tersebut, dan sangat tertarik oleh kecantikan dan kerajinan Keong Emas. Raja menitahkan kedua bersaudara tersebut untuk membawa Jambean atau Keong Emas untuk masuk ke kerajaan dan meminang si Keong Emas untuk dijadikan permaisurinya. Betapa senang hati kedua janda bersaudara tersebut.
           
            Jika objek cerita Danau Toba dengan sudut pandang “Jambean yang menceritakan kisah sedihnya sampai menuju bahagia bersama pangeran kerajaan”,dituliskan dalam bentuk puisi sebagai berikut.

KISAHKU DARI LARA MENUJU BAHAGIA
             
            Tersingkirkan dari kasih sang ibu
            Sebab hadir bapak tiriku
            Niat membinasakan gadis kecil lugu
            Terbunuh dari kehidupan
            Menyamar seekor keong
            Walau tak bisa dalam dekapan ibu
                        Hidup dua orang tua
                        Selamatkan dari sengsara
                        Menerima sukarela
                        Diriku yang tak sempurna
            Setiap saat menenun
            Ringankan beban mereka
            Sampai akhirnya
            Membawaku menuju bahagia
            Sang idaman jiwa
                        Seorang putra raja
                        Membawaku sukarela keistana
                        Sebagai pendamping hidupnya
                        Luka sirna
                        Menuju jalan baru
                        Kesedihan tak selamanya ada
                        Hikmah terjadi dibaliknya
                        Sekarang
                        Hiduplah aku bahagia bersama
                        Selamanya

B1?B2?OR B3? INDONESIA
            Pendidikan Bahasa
            Sastra
            Sama saja Indonesia
            Lantai 1
            Lantai 2
            Or lantai 3 sama saja Bahasa Sastra Indonesia
                        Langkah kita selalu kesana
                        Lokasi utama laju belajar kita
                        Lantai berapapun sama
                        Semua tempat kita belajar dan berkarya
            Membaca menulis serta ilmu lainnya
            Ruang lantai 1,2,or 3 Indonesia
            Awal hingga akhir
            MABA hingga SARJANA bahasa
            Ada disana
             Tempat kita capai semua cita
            B1,B2,or B3 milik kita
            Hingga S1 terlaksana sempurna


KENANG SANG PENDIDIK HINGGA PEJAMKAN MATA
          
  Matematika,bahasa,fisika dan lainnya
            Kukenal semua karnamu
            Saat memoriku tak sempurna
            Kau selalu menuntun lajunya
            Kebenaran kesabaranmu yang bijaksana
            Menyentuh  fungsi otak kosong ini
            Selalu berusaha dan berusaha mencerdaskan bangsa
                        Sang pendidik
Ketabahanmu mengajarkan semua
                        Kecerdasanmu kau bagikan
                        Agar generasi muda bisa mencerna
                        Ilmu bermanfaatmu tak sia-sia
            Kau tau
            Sang pendidik yang mulia hatinya
            Jasa usaha dan jerih payahmu
            Takkan terlupa
            Mesti setitik debupun
            Selalu terkenang
            Hingga pejamkan mata tuk terakhir kalinya
            Kami masih ingat
            Kau pahlawan tanpa tanda jasa
            Bagi bangsa dan Negara
            Thanks for you teacher

IBU NO.1
            Ibu
            Karnamu diriku ada
            9 bulan kau tunggu
            Jerih payahmu buatku
            Agar q ada di dunia
                        Kasih sayangmu kau rawat aku
                        Hingga tumbuh dewasa
                        Hingga aku dapat buat kata-kata
                        Cuma buat sang ibu
            No.1 hanya untukmu
            Surga ada padamu
            Tak dapat ku pergi dari pelukmu
            Ketulusan itu
            Selalu kau berikan padaku anakmu
                        Suatu saat
                        Dimanapun
                        Kapanpun
                        Kan ku balas semua itu
                        No.1 memang engkau ibu
                        Karna kau selalu kasihiku
                        Sepanjang waktu

           


           

1 comment: