MENILIK SISTEM
PENYELEKSIAN PENERIMAAN SISWA TAHUN AJARAN BARU PADA
SMP NEGERI 2 PEGANDON
Oleh:
Nama : Nanang Puji Hartanto
Nim : 2101411161
Rombel : VI
Makul : Kapita Selekta Pendidikan
JURUSAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2014
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Penerimaan siswa
pada tahun ajaran baru memang sudah menjadi bagian dari sistem pendidikan yang ada,
karena dengan adanya perputaran siswa dari siswa yang telah lulus dan kemudian
penerimaan siswa baru maka akan lahir banyak calon cendekiawan baru dalam pendidikan. Selain itu dengan adanya
program dari pemerintah yang juga mendukung akan adanya pendidikan minimal 9
(sembilan) tahun. Hal itu digadang-gadang nantinya akan dapat memberantas buta
aksara, serta juga akan ikut mencerdaskan generasi penerus bangsa dan
masyarakat pada umumnya.
Salah satu jenjang pendidikan yang ada dalam
program pendidikan yaitu wajib lulus sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama. Sekolah
Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang yang penting bagi pembentukan dan
perkembangan kognitif serta perkembangan sikap peserta didik, karena pada saat
itu peran pendidik yang profesional dan mampu memberikan contoh secara langsung
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa juga penting untuk menunjang agar
pemahaman siswa terhadap materi lebih mendalam dan menyeluruh. Salah satu
faktor lain yang juga akan mempengaruhi hal tersebut yaitu kualitas peserta
didik yang nantinya akan menjadi penerus harus diseleksi secara saksama.
Siswa yang berkualitas juga dapat
dilihat dari hasil belajar siswa tersebut pada jenjang sebelumnya, sehingga
siswa yang berkualitas ini juga dibutuhkan dijenjang selanjutnya baik untuk
menaikkan akreditas,maupun menaikkan hal lainnya. Dari hal tersebut kami
menyusun makalah dengan judul “MENILIK
SISTEM PENYELEKSIAN PENERIMAAN SISWA TAHUN AJARAN BARU PADA SMP NEGERI 2
PEGANDON”.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang harus dikupas yaitu bagaimanakah
sistem penerimaan siswa baru yang ada di SMP N 2 Pegandon, serta apa kelebihan
dan kekurangan sistem tersebut dibandingkan dengan sitem-sistem yang lain?
C.
Tujuan
Tujuan
dari disusunnya makalah ini yaitu untuk mengetahui apakah metode yang dipakai
sudah sesuai atau belum diterapkan pada jenjang SMP, dan agar dapat diketahui
kelebihan dan kekurangan dari sistem yang diterapkan dalam proses penerimaan
siswa dalam pemenuhan kuota peserta didik ditahun ajar yang baru ini. Selain
itu, hasil dari tersusunnya makalah ini juga dapat dijadikan informasi tambahan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan pembanding atau membutuhkan informasi tentang
penerimaan siswa tahun ajaran baru untuk jenjang SMP.
Bab II
Pembahasan
A.
Penerimaan
Siswa Baru
Pada tanggal 25 juni 2014 SMP N 2
Pegandon membuka pendaftaran untuk siswa baru, pendaftaran dibuka pada jam 7.30
pagi. Pada hari pertama dibukanya pendaftaran terlihat banyak siswa yang
antusias untuk masukke sekolah tersebut. Ada siswa yang datang mendaftar dengan
diantar orang tua dan ada pula siswa-siswa yang datang mendaftar dengan diantar
oleh guru mereka, sungguh pemandangan yang patut untuk dicontoh oleh kami para
calon guru dimasa mendatang tentang apa yang dilakukan guru-guru tersebut.
Salah seorang yang mengantar siswanya untuk mendaftar kesekolah tersebut adalah
guru dari SDN Rejosari yang bernama Tariono,Spd. Hampir setiap tahun ajaran
baru beliau selalu mengantarkan anak didiknya untuk mendaftar ke SMP yang
berada disebelah SDN Rejosari itu, kebanyakan murid yang diantar untuk
mendaftar adalah murid yang berprestasi disekolahnya dan murid-murid yang
benar-benar mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan di SMP N 2
Pegandon. Seperti apa yang diungkapkannya “saya sudah biasa mengantarkan
murid-murid saya mendaftar disini(SMP N 2 Pegandon) dan kebanyakan yang saya
daftarkan disini adalah siswa-siswi yang mempunyai prestasi akademik maupun
olahraga dan murid yang benar-benar ingin bersekolah disini”.
Pendaftaran dibuka selama satu
minggu mulai tanggal 25 juni 2014 sampai 3 juli 2014. Sistem yang dipakai oleh
sekolah tersebut yaitu seleksi peserta didik dengan mengacu pada nilai ujian
yang mereka dapatkan dijenjang sebelumnya. Menurut Mujiono (salah seorang staf
smp) mengatakan “seleksi penerimaan peserta didik disini(SMP N 2 Pegandon)
sekarang menggunakan nilai ujian untuk dapat masuk dan menjadi siswa sini”,
dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa siswa yang niai ujiannya dibawah rata-rata
yang ditentukan oleh sekolah tidak dapat masuk untuk bersekolah disana. Tidak semua
siswa yang mendaftar disekolah itu siswa yang orang tuanya mempunyai
perekonomian yang baik, jadi siswa siswi yang kurang mampu pun dapat juga
bersekolah dengan bantuan dana operasional sekolah atau biasa disingkat dengan
sebutan dana BOS yang diperguruan tinggi juga ada, disebut dengan program
bidikmisi yang ditujukan untuk mahasiswa yang kurang mampu. Sesuai dengan yang
tercermin pada pembukaan UUD 45 alinea keempat tentang tujuan negara salah
satunya menyebutkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, berarti pemerintah
dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) juga sudah konsekuen dengan apa
yang diungkapkan didalam pembukaan Undang-undang dasar 1945 dengan memberikan
bantuan kepada sekolah yang ditujukan untuk membantu peserta didik yang kurang
mampu.
B.
Kelebihan
·
Mempermudah tahap
penyeleksian, siswa dapat dengan mudah diseleksi hanya dengan melihat nilai
atau rata-rata nilai yang mereka peroleh.
·
Efisiensi waktu penyeleksian,
karena tidak ada tes tertulis ataupun wawancara maka waktu yang dibutuhkan
lebih sedikit dibandingkan dengan jika proses penyeleksian juga menggunakan tes
tertulis maupun tes wawancara.
·
Menghemat biaya, karena
sekolah hanya menyediakan 1-2 lembar formulir pendaftaran dan tidak ada biaya
lain jika dibandingkan dengan adanya ujian tertulis.
·
Menghemat ruangan,
menghemat ruangan disini artinya pihak sekolah tidak perlu menyiapkan beberapa
ruangan khusus. Sekolah hanya perlu menyediakan satu ruangan untuk pendaftaran.
C.
kekurangan
·
Data atau nilai yang
diperoleh siswa tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
·
Tingkat pemahaman dan
pengetahuan siswa terhadap pelajaran tidak dapat diukur, lain halnya jika
proses seleksi juga menggunakan tes tertulis. Sekolah nantinya akan mendapat
murid yang benar-benar sudah teruji kognitifnya dengan adanya ujian atau tes
tertulis, tapi sedangkan afektifnya tetap tidak dapat diukur menggunakan tes.
Bab III
A.
Kesimpulan
Proses
penerimaan siswa tahun ajaran baru yang dilakukan di SMP N 2 Pegandon
menggunakan nilai ujian akhir sebagai tolak ukurnya, dengan kata lain siswa
yang nilainya kurang dari standart yang sudah ditetapkan oleh sekolah maka siswa
tersebut tidak dapat masuk dan bersekolah disekolah tersebut. Tapi hal tersebut
tidak dapat dibuktikan kebenarannya, apakah nilai yang siswa peroleh tersebut
merupakan nilai hasil mereka sendiri atau nilai hasil mencontek teman.
B.
Saran
Menurut
saya sistem yang dipakai untuk penyeleksian siswa diSMP N 2 Pegandon ini sudah
baik dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang ada,termasuk menghemat
pengeluaran tambahan,efisiensi tempat dan waktu juga termasuk.
Akan
tetapi meski sistem ini sudah baik, menurut saya tetap harus ditambahkan dengan
ujian tertulis, karena dengan nilai yang tinggi belum tentu ketika siswa di
berikan tes lagi oleh sekolah nilai tesnya sebanding dengan nilai ujian yang
mereka peroleh. Adany tes tertulis diharapkan siswa yang nantinya terjaring dan
masuk kesekolah tersebut adalah siswa yang benar-benar berkualitas dan sesuai
dengan standart yang sudah ditetapkan oleh sekolah.
No comments:
Post a Comment